Oleh: Syaiba Fahuril
Tragedi tak usai
Kemarau berkelana
Di jantung mega
Astaga...!
Kenapa tanah menyimak saja?
Padahal ini bukan lolucon yang pantas ditertawakan sesama
Aku ingin langit bernostalgia mengisir riak hujan
Basahi ribuan kehangatan yang sungguh gulita.
Apa karna kehidupan mulai menua?
Senyum rekah para petani secepat itu sirna
keangkuhan kita setara dengan dosa yang buncah
Berceceran bagaikan darah di masa kelam bersejarah
Kalau sekiranya aku harus memacu sujud yang bermusim?
Lebih pantaskah aku alunkan kata meminta pada Maha Kuasa
"Sepertinya gerah terlalu lama mengerogoti tubuh mendesak terhimpit desah, uh... ".
28 Oktober 2018
KEMARAU
FLP Banyuanyar
DeveloperCras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.
Terimakasih banyak...☺️
BalasHapusKembali kasih, semoga bermamfaat dan barokah, Aamiin
HapusAmin...
Hapus